Pada peluncuran uji coba pertamanya, nuTonomy mengerahkan enam
mobil yang terdiri dari mobil Renault Zoe dan mobil listrik Mitsubishi
i-MieV yang dilengkapi dengan perangkat lunak, kamera dan teknologi
laser yang terhubung pada radar. Dalam setiap mobil turut dikerahkan
pula seorang supir untuk mengantisipasi kemudi dan seorang peneliti yang
mengawasi sistem komputer. Dalam uji cobanya yang dilakukan di kawasan
One-north, taksi hanya dapat beroperasi dalam radius 6,5 kilometer
persegi.
Singapura menjadi negara yang dipilih untuk melakukan uji coba taksi
tanpa sopir pertama di dunia. Sebuah perusahaan piranti lunak asal AS,
nuTonomy, telah meluncurkan uji coba teknologi mobil tanpa pengendara
ini dengan turut mengangkut beberapa penumpang terpilih secara gratis
sejak pekan lalu. Meski beberapa perusahaan lain seperti Google, Uber
dan Volvo telah mengembangkan teknologi ini selama beberapa tahun
terakhir, nuTonomy diakui sebagai perusahaan pertama yang melakukan uji
coba dengan penumpang.
"Memperkenalkan operator manusia dalam suatu bentuk membawa
sejumlah besar kompleksitas dan ketidakpastian. Sistem "sederhana"
(seperti Autopilot Tesla) sebenarnya lebih sulit untuk dikembangkan dan
dijamin keselamatannya daripada mobil (dengan teknologi tanpa sopir
secara penuh)," ujar CEO nuTonomy, Karl Iagnemma seperti dikutip situs The Guardian. "Kami berencana untuk menawarkan tumpangan selama kami tetap mempelajari hal-hal baru dari berbagai data."
Perusahaan yang juga memiliki kantor di Singapura ini menjadi
perusahaan pertama yang berhasil memeroleh persetujuan dari pemerintah
Singapura untuk melakukan uji coba teknologi mobil tanpa pengendara.
Singapura dipilih karena dianggap ideal dengan cuacanya yang bersahabat,
infrastruktur yang memadai, dan para pengendara yang cenderung disiplin
terhadap aturan.